DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
W.S. Rendra
Sajak / Puisi W.S. Rendra Lainnya
- SAJAK SEBATANG LISONG
- SAJAK ORANG LAPAR
- SAJAK RAJAWALI
- SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA
- AKU TULIS PAMLET INI
- SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA
- NOTA BENE : AKU KANGEN
- SAJAK BULAN PURNAMA
- GERILYA
- GUGUR
- SAJAK ANAK MUDA
- PAMPLET CINTA
- ORANG-ORANG MISKIN
- MAZMUR MAWAR
- SAJAK BULAN MEI 1998 DI INDONESIA
- HAI, KAMU !
Post a Comment